Cari Artikel

Kamis, 28 Juli 2011

Asal-usul dan Penyebaran Lele

Asal-usul dan Penyebaran Lele, Lele merupakan ikan tanpa sisik yang dapat ditemukan di perairan tawar di dua benua, yaitu di Benua Afrika dan Asia. Ikan ini memiliki nama internasional sama dengan ikan patin dan baung, yaitu catfish. Dinamakan catfish karena ikan ini mempunyai sejumlah kumis yang cukup panjang, mirip kumis yang dimiliki kucing.
Lele memiliki banyak nama atau sebutan. Masing-masing negara memiliki sebutan atau nama yang berbeda untuk ikan berkulit licin ini. Orang Afrika menyebutnya mali. Di Thailand, ikan ini dikenal dengan nama plamond. Di Malaysia, lele diberi nama keli. Orang Jepang menyebutnya ca tre trang, sedangkan di Sri Lanka dinamai gura magura. Bahkan dalam bahasa Inggris, ada beragam sebutan untuk ikan lele, di antaranya catfish, mudfish, walking catfish, atau siluroid.
Di Indonesia, ikan yang mampu menghirup O2 dari udara ini memiliki beberapa nama atau sebutan. Masyarakat di Pulau Jawa menyebut ikan ini dengan nama lele. Masyarakat di Sulawesi menamakannya keli atau keeling. Di Kalimantan disebut ikan pintet, sedangkan di Sumatera dinamakan ikan kalang. Jenis Iele yang ada di dunia sangat banyak. Beberapa ada yang masih bisa dijumpai, tetapi sebagian sudah sulit ditemukan. Beberapa jenis lele terdapat di kawasan Afrika, antara Iain Clarias sp., Clarias Iazera, Clarias dumerili, Clarias mosambicus, Clarias anguillaris, Clarias senegalensis, dan Clarias gariepenus.
Di Asia, penyebaran lele meliputi Thailand, Filipina, Indonesia, dan Cina. Beberapa negara di Asia,bahkan telah berhasil mengembangbiakkan atau membudidayakan ikan ini dengan memeliharanya di dalam kolam atau media pemeliharaan lainnya. Selain untuk upaya pelestarian spesies ikan, tentu saja karena ikan ini memiliki nilai ekonomi tinggi. Vietnam, Thailand, Malaysia, Filipina, Laos, Kamboja, Birma, India, termasuk Indonesia termasuk negara - negara di Asia yang telah berhasil membudidayakan lele.
Jenis lele yang ada di perairan Indonesia di antaranya Clarias batrachus, Clarias melanoderma, Clarias neuhoh, dan Clarias teysmani. Adapun yang dikenal dengan istilah ”lele lokal" adalah Clarias batrachus. Di antara jenis lele yang di sebut di atas, jenis inilah yang paling populer di kalangan masyarakat kita. Jenis yang lainnya, selain tidak populer, juga sulit ditemukan.
Sementara itu, nama ilmiah untuk lele dumbo yang kita kenal sehari-hari adalah Clarias gariepinus. Lele dumbo inilah - dengan segenap keunggulan yang dimilikinya – yang justru dikenal Iuas oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, paling diminati untuk dibudidayakan di kolam konvensional atau di kolam alternatif lainnya.
Lele bertubuh bongsor ini masuk ke Indonesia pertama kaIi pada tahun 1986. Diimpor dari Taiwan melalui Bandara Soekarno - Hatta. Sejak saat itulah, perlahan tapi pasti, lele dumbo mulai dikenal masyarakat Indonesia. Mulai tahun 2002, bisa dipastikan bahwa di setiap daerah di Indonesia dapat dijumpai kolam lele dumbo. Sekarang, minat masyarakat Indonesia untuk membudidayakan ikan ini semakin tinggi. Hal ini berhubungan dengan naiknya tingkat konsumsi lele dumbo masyarakat Indonesia dari waktu ke waktu. Lele dumbo kini semakin populer.
sumber: ikanlele.net

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo, Silahkan berkomentar