Cari Artikel

Rabu, 10 Agustus 2011

Antibodi Flu Ditemukan, Vaksin Flu Tak Perlu Sering Diganti

Antibodi Flu Ditemukan, Vaksin Flu Tak Perlu Sering Diganti, Selama ini influenza selalu ditangkal dengan vaksin, padahal virusnya selalu bermutasi. Kini ilmuwan telah mengidentifikasi antibodi alami untuk melawan virus tersebut, sehingga kelak vaksin flu tak perlu sering-sering diperbaharui.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal The Proceedings of the National Academy of Sciences mengungkap, penemuan antibodi akan lebih efektif untuk menangkal virus influenza yang tiap musim mengalami perubahan. Dengan vaksin, penelitian harus dilakukan terus menerus karena virus selalu memperbaharui strukturnya agar kebal terhadap vaksin.

Secara periodik, virus influenza memperbaiki sistem pertahanan dirinya dengan mekanisme yang disebut 'antigen drift'. Mekanisme ini membuat perbuahan struktur virus bisa terjadi sangat cepat, sementara pengembangan vaksin baru makan waktu paling tidak 7 bulan.

Stephen C Harrison, PhD, ilmuwan dari Children's Hospital Boston baru-baru ini berhasil mengidentifikasi antibodi alami dalam tubuh manusia yang ampuh melawan vaksin flu. Antibodi tersebut bernama CH65, yang jika kadarnya dipertahankan maka dengan sendirinya tubuh akan melawan virus influenza.

Antibodi tersebut ditemukan setelah Dr Harrison menemukan bahwa hanya ada 2 lapisan dalam struktur virus yang selalu berubah yakni neuraminidase dan hemaglutinin. Kedua komponen ini fungsinya adalah mengikat antibodi, sehingga tidak bisa memberikan perlawanan.

Dalam uji coba di laboratorium, hampir semua jenis antibodi dapat dinetralkan oleh kedua komponen virus ini kecuali satu yang mampu bertahan, yakni CH65. Hal ini membuktikan bahwa dibanding antibodi yang lain, CH65 paling efektif untuk melawan 36 jenis virus influenza yang diujikan.

"Penemuan ini memberitahu kita bahwa sistem kekebalan tubuh manusia dapat menyempurnakan respons terhadap flu dan benar-benar memproduksinya, meskipun pada frekuensi rendah, antibodi itu mampu menetralisir serangkaian jenis virus flu," ungkap Dr Harrison seperti dikutip dari ScienceDaily, Rabu (10/8/2011).

Tidak dijelaskan lebih detail bagaimana caranya agar kadar CH65 di dalam tubuh selalu mencukupi sehingga bisa melawan virus influenza setiap saat, namun paling tidak temuan ini memberi harapan baru untuk mengatasi krisis vaksin. Dengan memaksimalkan peran antibodi, manusia tidak harus selalu tergantung pada temuan vaksin baru.
detikhealth.com

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo, Silahkan berkomentar