Efriyani Djuwita, pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, menjelaskan, anak usia 6-7 tahun memiliki kemampuan beradaptasi, termasuk kemampuan sosial yang terus berkembang. Meski begitu, bukan berarti anak di bawah usia itu tak bisa beradaptasi. "Anak-anak bisa dilatih sejak TK sehingga pada usia SD mereka bisa beradaptasi, termasuk saat harus bangun pagi untuk bersekolah," ungkapnya.
Caranya?
Orangtua perlu menyusun perencanaan waktu yang baik untuk anak. Perkirakan jam bangun paginya sehingga cukup waktu bagi anak untuk mandi, berpakaian, dan sarapan. Pertimbangkan pula jarak sekolah anak.
Biasanya, begitu bangun tidur, anak belum langsung mandi, tetapi masih santai-santai dulu atau tidur-tiduran sebentar untuk kemudian beraktivitas. Untuk memudahkan bangun pagi, gunakan bunyi-bunyian, seperti jam weker atau alarm, untuk membangunkan anak.
Agar kebiasaan bangun pagi dilakukan konsisten, kunci utamanya adalah komunikasi. Anak secara kognitif bisa memahami penjelasan orangtuanya. Jelaskan kepada anak bahwa sekolah menerapkan aturan-aturan, seperti masuk tidak boleh terlambat. Kalau terlambat, anak akan mendapatkan konsekuensi tertentu. Jelaskan mengenai aturan dan konsekuensi pada anak sejak dini. Dengan begitu, anak bisa memahami kegiatannya dan mudah bangun pagi tanpa dipaksa.
female.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo, Silahkan berkomentar