Cari Artikel

Rabu, 09 November 2011

Memberi Pengertian Puber pada Remaja

Masa peralihan atau transisi anak menjadi remaja, seringkali memicu permasalahan didalam keluarga. Perubahan fisik yang cepat disertai dengan semakin banyaknya tuntutan orangtua, membuat mereka menjadi bingung. Sebagai orangtua, sebaiknya Anda memahami perubahan yang harus dihadapi anak Anda. Bimbing dia saat kebingungan pada masa transisi tersebut, konsultasi dengan psikolog atau dokter ahli jika dibutuhkan. Masa peralihan anak menjadi remaja dikenal dengan istilah puber. Saat itu tubuh anak mulai berkembang dan berubah. Pada masa puber, terjadi berbagai perubahan. Bentuk tubuh berubah dengan cepat, bahkan suara pun juga berubah. Masa itu memang merupakan masa perubahan paling cepat yang terjadi pada diri.

Dalam keadaan normal, setiap orang pasti akan atau pernah mengalami masa pubertas, baik laki-laki maupun perempuan. Hanya saja perubahan yang terjadi memang cukup berbeda.

Perbedaan yang terjadi mulai dari saat terjadinya pubertas sampai apa yang terjadi pada masa pubertas tersebut.

Pada wanita pubertas umumnya terjadi antara usia 9 dan 12 tahun, sedangkan pada pria pubertas terjadi pada usia yang lebih tua, antara 9 dan 14 tahun. Tentu saja batasan usia itu bervariasi. Bisa saja seorang anak wanita telah mengalami pubertas pada usia 8 tahun, dan bukan berarti dia tidak normal.

Pada wanita, pubertas juga ditandai dengan datangnya mens untuk pertama kalinya. Menstruasi untuk pertama kali dikenal dengan istilah menarche.

Pubertas disebabkan oleh faktor hormonal. Hormon yang membuat bentuk tubuh dan suara berubah. Ketika tiba waktunya bagi seorang anak untuk menjadi dewasa, sebuah hormon yang disebut hormon pelepas gonadotropin (Gonadotropin-releasing hormone/GnRH) akan dikeluarkan oleh sebuah kelenjar di bagian otak.

GnRH akan merangsang kelenjar lain, yaitu kelenjar pituitaria,untuk melepaskan 2 jenis hormon lain luteinizing hormon (LH) dan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone/FSH).

Setiap orang memiliki hormon tersebut. Hanya saja, hormon-hormon tersebut akan menghasilkan kerja yang berbeda bagi anak perempuan dan laki-laki.

FSH dan LH bagi anak perempuan akan mempengaruhi indung telur (ovarium) untuk mulai membuat hormon lain yaitu estrogen. FSH, LH dan estrogen bersama-sama terlibat dalam siklus menstruasi dan sekaligus mempersiapkan tubuh untuk mengandung dan mempunyai anak.

Sementara itu, untuk anak laki-laki, FSH dan LH akan mempengaruhi buah zakar (testis) untuk mulai membuat testosteron dan sperma. Testosteron dibutuhkan agar tubuh berubah menjadi dewasa dan sperma diperlukan untuk kemampuan reproduksi.

Jika saat itu tiba, biarkan anak merasa bisa bertanya kepada Anda mengenai perubahan yang dirasakan tanpa takut ditertawakan. Lebih baik dibandingkan dia hanya mengetahui dari obrolan dengan teman-teman yang belum tentu kebenarannya. Usahakan untuk mendampingi dan bimbing putra-putri Anda menuju masa remaja untuk diisi dengan berbagai hal yang bermanfaat untuk masa depannya kelak. Ingatkan juga tubuhnya sudah berfungsi layaknya orang dewasa, yang menuntut pemahaman bergaul dengan baik dan sesuai dengan agama.
source:republika.co.id

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo, Silahkan berkomentar