Cari Artikel

Rabu, 09 November 2011

Meningkatkan Cinta Anak pada Allah

Di tengah kesibukan anak mengikuti berbagai pelajaran tambahan seperti les piano, les tari atau berbagai kegiatan bakat lainnya, apakah anak Anda memiliki waktu untuk lebih mengenal alam? Mengenalkan alam pada anak dapat meningkatkan kesadaran mereka akan kebesaran Allah SWT selain itu juga dapat memperkuat iman. Kapan terakhir kali Anda mengajak anak pergi ke luar untuk menikmati suasana pegunungan atau pedesaan? Apakah anda pernah membuat ciptaan Allah SWT menjadi tampak lebih menarik bagi anak-anak? Berikut ada sepuluh saran agar anak lebih mencintai alam dan pencipta-Nya. Mengunjungi tanah pertanian. Kebanyakan kita tidak terlalu peduli bagaimana padi bisa menjadiberas. Makanan yang terhidang di meja saji lah yang justrumenghampiri kita melewati bermil-mil perjalanan. Anak-anak hanya bisa membayangkan bagaimana jeruk berbuah di pohon atau ayam mengerami telurnya. Sayang sekali anak-anak tidak melihat tanaman tumbuh dan sapi memakan rumput, mereka tidak bisa memahami keajaiban dan keberkahan makanan. Bagaimana anak dapat melihat kebesaran Allah SWT jika mereka belum pernah melihat tanaman tumbuh dan memproduksi makanan? Mengunjungi tempat pembuangan sampah. Kita seringkali melemparkan sesuatu ke dalam tong sampah tanpa berpikir kemana sampah-sampah itu dibawa atau apa yang akan terjadiseterusnya.  Ajaklah anak mengunjungi tempat akhir pembuangan sampah. Sebutkan juga beberapa tempat akhir pembuangan sampah. Anak-anak Anda mungkin akan terkejut dengan banyaknya sampah yang dihasilkan setiap hari. Dengan begitu anak akan lebih mengahargai alam dengan. Mengingatkan mereka bahwa Allah memberitahu kita untukjangan terlalu banyak memproduksi sampah. Seperti yang di firmankan Allah SWT, "makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. 7:31) Bertanam. Buatlah taman di rumah. Ajak anak untuk menanam tumbuhan. Tidak ada cara yang lebih baik untuk bisa berhubungan dengan alam daripada menggali dan menjadi kotor. Mereka akan sangat bangga dengan prestasi yang mereka raih melihat hasil bercocok tanam mereka. Membuat kompos. Dengan membuat kompos anak dapat mengetahui siklus kehidupan. Membuat kompos dapat mengajarkan anak mencintai lingkungan. Mengamati mahkluk hidup. Berjalan-jalan di alam bersama anak dan melakukan pengamatan secara sederhana. Bagaimana cacing bergerak dan menghitung kelopak bunga. Ungkapkan keindahan dan keajaiban akan ciptaan Allah SWT. Mengamati langit. Berjalan-jalan di tengah kota saat malam hari, melihat bintang bersinar. Sebagian besar anak akan terkesima dengan kilauan bintang yang terlihat meski dari jarak yang sangat jauh. Ceritakan pada anak bagaimana penciptaan bintang, seberapa jauh bintang berada dan seberapa luas penciptaan Allah. Mengamati cuaca. Pergi ke luar rumah untk merasakan berbagai cuaca. Hujan, panas atau angin yang bertiup kencang. Ajarkan doa-doa yang diucapkansaat cuaca hujan, panas atau berangin. Ceritakan kemuliaan AllahSWT telah menciptakan berbagai fenomena alam. Mengamati air. Mengamati sungai atau air terjun. Perhatikan ritme, kesejukan, dan keindahan gerakan air yang menciptakan suasana hati yang sempurna untuk mencerminkan syukur pada ciptaan Allah. Berbicara dengan anak-anak tentang bagaimana Allah mengatur siklus air dari tanah ke langit dan kembali ke bumi untu dimanfaatkan oleh manusia. Mengamati daun. Tunjukan pada anak perubahan warna daun saat masih berada di ranting dan saat telah gugur.  tantang anak untuk menggambarkan dan mendiskusikan betapa manusia tidak akan mampu membuat sesuatu yang lebih indah dari ciptaan Allah SWT. Berkemah. Pengalaman hidup di luar rumah ditemani suara serangga, burung atau binatang lainnya dapat menumbuhkan rasa natural anak. Memasak, mencuci dan tidur di luar akan membawa anak lebih mengenal Allah Tanpa diganggu oleh alat-alat elektronik. Gunakan kreatifitas Anda untuk mengenalkan kekuasaan Allah melalui alam pada anak.
republika.co.id

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo, Silahkan berkomentar