Cari Artikel

Selasa, 08 November 2011

Minuman Berenergi Picu Anak Bersikap Hiperaktif dan Destruktif

Orangtua sebaiknya meningkatkan kewaspadaan terhadap makanan dan minuman yang dikonsumi anak. Menyusul pernyataan ahli obat-obatan yang mengatakan, konsumsi minuman berenergi oleh anak-anak akan menimbulkan masalah pada masa pertumbuhan.

Kepala Dinas Pendidikan Obat-obatan Inggris, Bo Tait mengatakan, diperlukan perhatian mengenai masalah penggunaan obat-obatan terutama minuman berenergi yang dapat mempengaruhi sikap anak-anak menjadi lebih desktruktif dan hiperaktif.

Dia mengatakan, konsumsi yang berlebihan akan menyebabkan sakit kepala dan sakit punggung. Dia juga mengingatkan para guru untuk turut mengawasi masalah tersebut.

Hal itu sempat dibantah oleh salah satu produsen minuman berenergi di Inggris. Juru bicara pihak minuman berenergi Red Bull mengatakan, minuman tersebut memang tidak untuk dikonsumsi anak-anak.

Seperti yang dilaporkan salah satu majalah kesehatan, Tait mengatakan, dia telah berbicara kepada para murid yang mengkonsumsi terlalu banyak minuman berenergi ketika berkunjung ke sekolah.

"Saya akan berbicara secara berkelompok dan menanyakan minuman energi yang mereka konsumsi seperti Red Bull, lima atau enam anak akan mengangat tangan", ungkapnya.

Dia menambahkan, sempat mendatangi anak yang mengkonsumsi delapan botol dalam sehari.

Di beberapa kasus, orang tua juga turut andil memberikan minuman tersebut. "Tapi, saya bisa berkata sumber utamanya adalah para penjual," katanya lagi.

Tait mengungkap, awalnya tidak menyangka banyak sekolah yang menjual minuman tersebut. Sulit untuk diungkapkan berapa banyak sekolah yang terkena masalah itu, tapi hal itu mulai menjadi perhatian.

Dia mengatakan, guru sekolah juga harus memperhatikan gejala-gejala yang ada yakni sakit kepala dan kegelisahan.

Peringatan tersebut datang dari sebuah sekolah di daerah West Sussex yang melarang konsumsi Red Bull setelah salah satu staf melaporkan peningkatan prilaku buruk murid-murid.

Tapi Persatuan Guru Inggris mengatakan, mereka tidak begitu menyadari bahaya yang disebabkan minuman berenergi. Setiap minuman Red Bull mengandung jumlah kafein yang sama dengan segelas kopi.

Para pembuat meyakini, konsumsi minuman energi akan menambah konsentrasi tapi tidak ditujukan kepada anak-anak.

Tait menambahkan, Red Bull seharusnya dikonsumsi oleh orang yang biasa mengonsumsi kopi atau minuman yang mengandung kafein lainya.

Bagaimanapun juga, secara umum anak-anak lebih sensitif terhadap kafein daripada orang dewasa. Tait menegaskan, pihaknya tidak merekomendasikan minuman berenergi kepada orang yang sensisitif terhadap kafein termasuk anak-anak.
source: republika.co.id

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo, Silahkan berkomentar