Para peneliti asal Inggris itu mengatakan, rata-rata alasan berhenti para wanita hamil tersebut sama dengan mayarakat yang menggunakan pengganti nikotin.
"Penemuan kami menyebutkan, pengaruh aktivitas fisik mungkin dan dapat diterima sebagai tujuan penghentian konsumsi nikotin selama hamil," ujar Michael Ussher bersama tim peneliti dari Universitas St George, London dalam jurnal kesehatan BMC.
Nikotin sebagai salah satu zat adiktif yang dapat mengakibatkan penurunan berat tubuh pada bayi, penyebab kematian tertinggi dan masalah kesehatan pada anak-anak. "Secara keseluruhan sekitar 17% wanita di Inggris dan 20% wanita di AS mengaku merokok selama hamil," ujar Ussher. Penggunaan alat yang ditempelkan di kulit yang dikenal dengan nicotine patches merupakan salah satu cara untuk membantu perokok berhenti. Tapi, mereka khawatir itu akan mengganggu janin. Melakukan olahraga merupakan alternatif kesehatan bagi wanita hamil.
Dua orang objek peneliti termasuk wanita berusia 18 tahun mengaku merokok satu batang tiap hari dan mencapai 12 hingga 20 batang seminggu selama masa hamil.
Dalam satu uji coba, wanita berolah raga dibawah pengawasan satu kali dalam seminggu untuk waktu enam minggu. Sementara dilain waktu, mereka bekerja selama dua kali seminggu untuk waktu yang sama dan kemudian satu kali dalam seminggu selama 3 minggu.
Para peneliti mengatakan, olahraga yang dilakukan pada batas ringan seperti misalnya jalan kaki. Hasil studi tersebut, sekitar seperempat dari 32 wanita berhenti merokok sebelum kelahiran.
Para peneliti kemudian melakukan uji coba terhadap lebih dari 850 wanita. Para peneliti tidak dapat memastikan, olahraga menghasilkan perbedaan tapi lebih kepada pengurangan resiko selama masa hamil
" Latihan biasa sangat ideal bagi para wanita hamil yang merokok dan sangat aman dan banyak memberikan manfaat yang sangat besar." ujar Ussher.
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo, Silahkan berkomentar