Cari Artikel

Selasa, 08 November 2011

Rokok Perlambat Pertumbuhan Anak

Slogan rokok sangat berbahaya bagi kesehatan telah terbukti secara ilmiah. Berbagai risiko dapat dialami semua orang tanpa pandang usia, terutama anak-anak.

Berdasarkan fakta-fakta ilmiah, Amerika Serikat sejak tahun 1986 menyimpulkan, asap rokok yang dihasilkan langsung dari pembakaran rokok maupun hembusan perokok dapat memperlambat pertumbuhan dan fungsi paru pada masa kanak-kanak, disamping meningkatkan risiko penyakit saluran pernafasan.

Dr. Widyastuti Soerojo. MSC, anggota Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) membenarkan bahaya merokok pada usia dini.

"Resiko penyakit saluran pernafasan lebih tinggi pada anak perokok. Frekunsinya akan lebih tinggi lagi jika kedua oarng tuanya perokok," kata Dr. Widyastuti mengutip survey bertajuk "The Health Concequences of Involuntary Exposure to Tobacco Smoke" pada workshop tentang rokok di Jakarta, Rabu (10/9).

Asap rokok terdiri dari asap utama, yaitu asap yang keluar dari rokok atau produk tambakau lainnya yang terbakar dan mengandung 25% kadar bahan berbahaya. Selain itu, ada asap sampingan yang keluar dari hembusan perokok dan mengandung 75% kadar bahan berbahaya.

Pada kesempatan yang sama Dr. Wudyastuti juga memaparkan, hasil studi yang dilakukan oleh Samet JM dan Tager IB mengenai indentifikasi asap rokok sebagai racun yang beredar di udara.

Studi tersebut menunjukan paparan asap rokok orang lain (arol) memperburuk asma yang sudah ada sebelumnya dan menyebabkan gejala asma kasus baru pada anak-anak dan orang dewasa.

Penelitian lain yang dilakukan California Environmental Protection Agency mengenai konsekuensi kesehatan asap rokok menemukan, asap rokok dapat mengakibatkan penyakit telinga bagian tengah, yaitu penyakit yang biasa diderita pada masa kanak-kanak. Apabila tidak diobati akan menyebabkan tuli. Tunggu apa lagi, segera matikan rokok di tangan Anda dan buang jauh-jauh pikiran untuk kembali merokok.
republika.co.id

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo, Silahkan berkomentar