Cari Artikel

Selasa, 22 November 2011

Stroke Membuat Ingatan Rusak

Para orang tua sering tidak menyadari atau mungkin lupa bahwa mereka pernah terkena stroke dan mungkin juga tidak dapat diandalkan sebagai sumber informasi medis, menurut para peneliti dari Amerika Serikat.
Scan otak menunjukkan bahwa sementara 12 persen dari orang tua yang ditanya mengenai mengenai stroke mengingat teah mengalaminya sekali, tapi hampir sepertiga mengalami kerusakan otak yang menunjukkan mereka pernah mengalaminya.
Stroke tersebut dapat merusak ingatan, dan banyak orang juga mengalami yang sering disebut silent stroke yang tidak pernah terdiagnosa pada waktu itu, tulis Dr. Christiane Reitz dari Pusat Medis Universitas Columbia di New York dan rekan-rekannya dalam Archives of Neurology.
"Stroke diasosiasikan pada kerusakan motorik tapi juga bisa disertai kerusakan ingatan, sensasi, bicara atau bahasa, mengurangi kemampuan seorang individu dalam melaporkan sejarah strokenya secara akurat," tulis mereka.
Tim peneliti mempelajari Magnetic Resonance Imaging atau scan MRI dari 717 orang berusia 65 tahun atau lebih yang ditangani oleh program Asuransi Medis pemerintah pusat untuk orang tua. "Kira-kira 75 persen dari stroke muncul pada orang-orang yang berusia lebih dari 65 tahun," para peneliti menulis.
Para relawan diinterview mengenai kesehatan mereka dan mengikuti beberapa tes dasar neurologis dan psikologis. Para pasien dan perawat juga menyelesaikan survey mengenai sejarah stroke, termasuk apakah mereka pernah mengalami gejala stroke atau pernah diberitahu mereka pernah mengalami stroke.
Hampir mendekati 12 persen, atau 85 orang, mengatakan mereka pernah mengalaminya. Namun scan MRI menunjukkan 225 orang, atau 30 persen, pernah benar-benar menderita stroke.
Orang-orang yang salah mengerti kebanyakan memiliki ingatan atau kemampuan bahasa yang buruk, atau memiliki faktor resiko stroke seperti tekanan darah tinggi atau pernah mengalami serangan jantung. Orang yang lebih muda dalam penelitian tersebut kebanyakan paham dengan tes tersebut.
"Akan tetapi, kemungkinan besar dari stroke yang tidak dilaporkan adalah silent stroke," tulis para peneliti.
Tim peneliti mengatakan para peneliti yang ingin mempelajari tentang stroke pada orang tua harus mengandalkan scan MRI, bukan pasien, untuk mendapatkan informasi akurat mengenai sejarah stroke.
metroaktual.com

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo, Silahkan berkomentar