Cari Artikel

Jumat, 02 Desember 2011

Bayi Sungsang, Haruskah Caesar?

Melahirkan secara normal adalah keinginan setiap wanita, namun terkadang ada beberapa hal yang membuat mereka harus melahirkan buah hatinya secara caesar. Salah satu keadaan yang dikahawatirkan oleh sebagian besar wanita hamil yaitu jika calon buah hati yang mereka kandung dalam keadaan sungsang. Apakah sebenarnya sungsang tersebut, dan mungkinkah seorang ibu hamil yang posisi janinnya sungsang wajib menjalani operasi caesar saat melahirkan, yuks kita bahas lebih lanjut.
Pengertian bayi sungsang
Bayi dikatakan sungsang bila posisi letak bayi dalam rahim mengalami kelainan, misalnya posisi kepalanya ada diatas sementara kakinya ada dibawah. Padahal untuk dapat melahirkan secara normal posisi kepala harus ada dibawah.
Penyebab bayi sungsang
Terdapat beberapa faktor yang bisa memnyebabkan posisi janin sunsang, diantaranya yaitu berasal dari kondisi janin itu sendiri. Misalnya, jika ukuran janin lebih kecil dari ruangan rahim ibu, akibatnya janin akan bebas berputar di rahim ibu. Jika kondisi ini terjadi di masa akhir kehamilan, besar kemungkinan janin tersebut berada pada posisi sungsang saat hendak melahirkan. Sebaliknya jika janin terlalu besar untuk ruangan rahim ibu besar kemungkinan ia juga akan mengalami sungsang karena posisi kepalanya sulit berputar kearah bawah.
Pada ibu yang mengandung bayi kembar, kemungkinan terjadinya sungsang pada salah satu janin juga lebih besar. Hal tersebut disebabkan janin yang kepalanya berputar ke arah bawah lebih dulu akan membuat rongga panggul ibu susah dilalui janin kembarannya, sehingga membuat posisi kembarannya sulit berputar.
Penyebab lain bayi sungsang yaitu antara lain bentuk rahim si ibu yang tidak normal, air ketuban yang terlalu banyak, adanya tumor atau miom dalam rahim ibu, posisi plasenta yang berada dibawah sehingga menutupi jalan lahir atau placenta previa, bayi terlilit tali pusat, kepala bayi yang terlampau besar (hidrosefalus), serta multiparitas yaitu kehamilan pada anak ke 2, 3, 4 dan seterusnya yang jarang terjadi pada kehamilan pertama.
Mendeteksi bayi sungsang
Untuk mengatahui posisi bayi anda sungsang atau tidak sudah bisa dilihat sejak trisemester kedua tentunya dengan pemeriksaan dari dokter kandungan anda misalnya dengan menggunakan ultrasonografi, atau secara manual, yaitu dokter akan meraba bagian luar perut ibu, dengan indikasi bila bagian yang paling keras dan besar berada di sisi atas maka bayi diduga dalam posisi sungsang.
Merubah posisi bayi sungsang
Jika posisi sungsang janin telah terlihat pada usia kehamilan 7 hingga 8 bulan, maka masih ada kemungkinan dilakukan koreksi untuk merubah posisi janin yaitu dengan melakukan posisi bersujud 5-10 menit sebanyak 2 kali sehari. Bila posisi ini dilakukan dengan baik dan teratur, kemungkinan besar bayi yang sungsang dapat kembali ke posisi normal. Posisi bersujud ini tidak berbahaya karena secara alamiah memberi ruangan pada bayi untuk berputar kembali ke posisi normal, namun posisi ini dapat membuat ibu merasa tidak nyaman dan sesak jika dilakukan terlalu lama. Jadi, sebaiknya jika ibu sudah merasa sesak, hentikan dahulu gerakan ini, ibu bisa memulainya kembali dilain waktu.
Selain cara diatas dokter juga dapat melakukan koreksi dari luar yaitu dengan cara memutar janin hingga ke posisi seharusnya. Untuk melakukan tindakan ini terdapat beberapa kondisi yang disyaratkan, yaitu  tidak ada lilitan tali pusat pada bayi, tidak ada kondisi hidrosefalus, tidak ada kondisi placenta previa, tidak ada miom, dan ukuran bayi tidak lebih besar dari panggul ibu.
Tindakan koreksi luar sebaiknya dilakukan setelah kehamilan memasuki usia 34 minggu, namun saat ini tindakan ini jarang dilakukan karena selain membuat ibu merasa sakit, juga berbahaya bagi janin jika dilakukan secara paksa.
Bahaya persalinan normal pada bayi sungsang
Pada persalinan sungsang dimana posisi bokong bayi keluar lebih dulu, waktu yang tersedia bagi bayi hingga keseluruhan tubuh dan kepalanya keluar yaitu hanya 8 menit, dimana hanya dalam waktu 8 menit itulah kapasitas oksigen yang dimiliki bayi, lebih dari waktu tersebut dikhawatirkan bayi akan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan kematian.
Persalinan sungsang yang dilakukan per vaginal juga bisa menyebabkan pendarahan otak pada bayi. Proses kelahiran ini juga dirasakan sangat berat bagi si ibu, dimana membutuhkan ekstra tenaga dari ibu untuk dapat mengeluarkan bayinya secara keseluruhan, jika tidak kuat akibatnya bisa fatal, yaitu bayi bisa terjepit dijalan lahir.
Masih bisa melahirkan normal
Meski terdapat beberapa resiko kelahiran normal per vaginal pada bayi sungsang, namun untuk beberapa kasus, kelahiran normal masih bisa dilakukan jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:
* Ukuran bayi kecil, tidak lebih dari 3,5 kg
* Bukan kehamilan pertama
* Posisi kepala janin normal yaitu menunduk menghadap kebawah
* Panggul ibu cukup luas untuk ukuran bayi
* Bayi tidak dalam kondisi terlilit usus
(Dari berbagai sumber)

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo, Silahkan berkomentar