Cari Artikel

Rabu, 03 Agustus 2011

Bayi Kuning

Bayi Kuning, Warna kulit pada bayi yang baru lahir dapat menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan pada si kecil. Seperti warna kuning pada kulit bayi, pada kasus demikian biasa disebut dengan istilah bayi kuning. Istilah bayi kuning dalam dunia medis disebut sebagai ikterus. Ikterus merupakan kasus yang sering terjadi pada banyak bayi yang baru lahir terutama bayi lahir dengan berat badan kurang. Lebih dari 70% jumlah bayi yang baru lahir mengalami ikterus, dan terjadi pada minggu pertama usia bayi.
Bayi kuning disebabkan karena tingginya kadar bilirubin pada tubuh bayi. Pada bayi dengan tingkat bilirubin yang tinggi yaitu di atas I (5 mg/dl) sementara tubuh tidak mampu membuangnya, maka akan terjadi bayi kuning yang ditandai dengan kulit dan beberapa jaringan tubuh lain menjadi berwarna kuning. Bayi kuning sebagian besar disebabkan karena belum sempurna perkembangan dan fungsi organ hati, sehingga tubuhnya tidak dapat mengeluarkan bilirubin dengan sempurna.
Bilirubun merupakan zat yang dihasilkan dari perubahan hemoglobin dalam darah bayi. Bayi yang baru lahir biasanya memiliki kadar hemoglobin yang sangat tinggi, maka menghasilkan bilirubin dengan kadar yang tinggi pula. Selain itu bilirubin bersifat racun sehingga harus dilepaskan dari dalam tubuh bayi. Efek buruk bilirubin bagi bayi adalah merusak sel-sel tubuh bayi. Efek yang lebih buruk adalah jika bilirubin telah menembus jaringan otak, yang kemudian menyebabkan kernicterus.
Kernicterus adalah kelainan pada syaraf otak yang ditandai dengan gejala kejang, gerak bola mata tidak normal, juga lemah dalam menghisap ASI ibu. Terjadinya gangguan ini karena sistem peredaran darah ke otak bayi baru lahir belum tumbuh dengan sempurna sehingga tidak mampu menyaring racun yang masuk melalui saluran darah. Senada dengan hal itu, Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran dan Divisi Neonatologi Universitas Oakland juga menemukan indaksi kuat bahwa bilirubin dapat menyebabkan gangguan kesehatan bayi antara lain kerusakan otak, asfiksia, lesu, dan temperatur tubuh yang tidak stabil.
Efek buruk bilirubin juga tampak pada organ pencernaan bayi. Usus bayi belum memiliki bakteri yang dapat membantu tubuh dalam memecah dan kemudian mengeluarkan bilirubin melalui kotoran. Hal inilah yang menyebabkan warna feses bayi menjadi pucat, bahkan pada kondisi yang sangat buruk feses bayi dapat berwarna seperti dempul.
Bayi kuning merupakan keadaan khusus yang harus segera mendapatkan perawatan, karena dalam kondisi ini bayi mengalami lesu dan kurang nafsu makan atau minum ASI ibu. Ada beberapa cara perawatan bayi kuning yang dapat dilakukan sendiri di rumah tetapi perawatan secara medis adalah keputusan yang lebih baik bagi ibu muda. Jika bayi berada dalam perawatan dokter maka perawatan yang dilakukan adalah dengan fototerapi, yaitu sebuah alat yang menghasilkan sinar berwarna biru.
Penyinaran pada bayi kuning dengan alat ini akan membuat bilirubin dapat dengan mudah dikeluarkan dari tubuh bayi. Sinar yang diserap oleh kulit bayi tadi mampu merubah bilirubin menjadi bentuk lain yang akan terbuang melalui empedu dan urin bayi. Sementara pada perawatan bayi di rumah, sinar matahari dapat dijadikan pengganti fototerapi. Hal inilah yang menjadi dasar disarankannya bayi baru lahir untuk dijemur setiap pagi.
source: http://bayi.co/gangguan-setelah-melahirkan/apakah-bayi-kuning-itu/

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo, Silahkan berkomentar