Cari Artikel

Jumat, 21 Oktober 2011

Demam pada anak

Demam pada anak khususnya balita, merupakan salah satu hal yang bisa kepanikan pada orang tua. Banyak dari orang tua yang panik langsung memberikan obat penurun panas kepada anaknya. Sebenarnya apakah demam itu? Apakah demam merupakan suatu penyakit? Apakah perlu untuk langsung diberikan obat penurun demam apabila anak mengalami demam? Ataukah ada cara lainnya yang lebih aman?
Demam sebenarnya bukanlah suatu penyakit. Demam justru merupakan suatu bentuk pertahanan tubuh terhadap suatu infeksi ataupun pertahanan terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Jadi kalau boleh menggunakan istilah militer, maka demam diibaratkan seperti pejuang garis depan dalam suatu pertempuran. Pertempuran melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh (seperti misalnya bakteri jahat, virus penyakit,  dan lain sebagainya), ataupun pertempuran melawan infeksi yang terjadi dalam tubuh seseorang.
Jadi apabila orang tua mendapatkan anaknya mengalami demam, jangan langsung panik apalagi terburu-buru memberikan obat penurun demam kepada sang anak.  Karena demam itu adalah hal yang sangat normal karena diakibatkan respon otomatis tubuh terhadap hal-hal yang dijelaskan diatas. Apalagi langsung memberikan obat penurun demam kepada sang anak, karena menurut Asosiasi Dokter Anak Amerika, memberikan anak di bawah dua tahun obat demam yang disebabkan oleh pilek dan batuk sebenarnya kurang efektif kecuali si anak sudah berusia di atas enam tahun. Malah obat-obatan tersebut bisa membahayakan anak jika diberikan dengan dosis yang tidak tepat.
Lalu sampai maksimal berapakah demam pada anak sebaiknya mendapatkan bantuan dari ahli seperti dokter? Berikut adalah kondisi-kondisi menurut MensHealth.com:
1.Anak usia 3-6 bulan, suhu tubuh sudah melampaui 38 derajat celcius.
2.Anak usia di atas 6 bulan, suhu tubuh sudah melampaui 39 derajat celcius.
3.Demam tidak turun selama 96 jam atau 4 hari.
Sebelum mendapatkan bantuan dokter, mungkin hal-hal berikut ini dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama yang juga untuk menghindari penggunaan obat yang belum tentu tepat:
1.Mintalah si buah hati untuk segera berbaring dan beristirahat
Perlu diperhatikan bahwa jangan pernah menyelimuti si buah hati Anda dengan selimut yang tebal. Selimut tebal hanya akan membuat si buah hati tidak nyaman, karena hanya akan menambah suhu panas tubuh tidak bisa menguap. Hal ini justru akan menyebabkan suhu si buah hati akan naik. Usahakan kondisi kamar si buah hati nyaman dan sejuk atau ber-AC. Namun, untuk AC aturlah suhu yang tidak terlalu dingin.
2.Menyeka sebagian tubuh si buah hati dengan kain basah
Lakukan hal ini selama 5-7 menit. Dengan menguapnya air pada kulit, berarti suhu tubuh pun ikut didinginkan. Adapun yang dimaksudkan dengan sebagian tubuh adalah bagian-bagian seperti lengan, kening, atau kaki. Usahakan tiga bagian itu mendapatkan sapuan. Untuk tubuh, sepertinya akan membuat si buah hati tidak nyaman.
3.Memberi air putih yang banyak
Untuk mendinginkan tubuh, si buah hati cukup minum air putih saja. Selalu sediakan air putih di kamar si buah hati.
4.Mengukur suhu panas
Ukurlah suhu si buah hati Anda dengan thermometer air raksa kira-kira setiap 4-5 jam. Sangat dianjurkan untuk mencatat suhu tersebut pada lembar kertas, agar mengetahui perkembangan suhu tubuh si buah hati. Fungsi lain adalah jika nanti si buah hati di bawa ke dokter, Anda bisa menunjukkan perkembangan suhu tubuh si buah hati.
Nah…apabila demam pada buah hati Anda sudah lebih dari 2-3 hari, lebih baik segera konsultasikan kepada dokter. Jangan lupa membawa catatan perkembangan suhu anak.
kafebalita.com

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo, Silahkan berkomentar