Cari Artikel

Minggu, 20 November 2011

Kedelai Membantu Perempuan Menopause

Kedelai Membantu Perempuan Menopause, Siapa bilang tempe atau tahu hanyalah makanan remeh dan untuk kalangan orang miskin. Tempe, tahu, dan makanan berbahan kedelai lain menyimpan khasiat besar di dalamnya. Tak hanya bagus untuk memperkuat tulang dan pencernaan, rupanya kedelai juga mempunyai manfaat lain untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler, seperti jantung atau stroke.

Ahli patologi Klinik Universitas Trisakti, Pusparini, membuktikan bahwa khasiat zat isoflavon yang terkandung di dalam kedelai pada perempuan pascamenopause. Zat ini mampu membentengi lapisan terdalam pembuluh darah (endotel) dari berbagai kerusakan. Kerusakan inilah yang memicu penyakit kardiovaskuler.

Dokter Pusparini semula melibatkan 184 perempuan pascamenopause di daerah Mampang, Jakarta Selatan, untuk penelitian khasiat isoflavon kedelai ini. Para perempuan yang diteliti tersebut berusia 47-60 tahun. Pada perempuan menopause, terdapat kelainan pembuluh darah. "Hasilnya, pengaruh suplementasi isoflavon ini cukup signifikan," ujar Pusparini setelah mempresentasikan disertasinya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pekan lalu.

Pusparini menunjukkan data epidemiologi angka perempuan Jepang dan Asia dengan kejadian penyakit kardiovaskuler lebih rendah dibanding negara Barat. Ini terkait dengan konsumsi makanan yang mengandung isoflavon kedelai yang tinggi. Isoflavon inilah zat yang kaya akan fitoestrogen.

Untuk membuktikan khasiat itu, dokter Pusparini memberikan penambahan (suplementasi) kepada sebagian perempuan yang diteliti secara acak. Suplementasi berupa tablet 100 miligram ini berisi kandungan genistein, daidzein, dan glisitein. Selain tablet itu, ia memberi kalsium karbonat sebanyak 500 miligram. Secara rutin, mereka mengkonsumsi suplemen tersebut selama satu tahun. "Hasilnya dapat menurunkan stres oksidatif (radikal bebas)," kata perempuan kelahiran Semarang itu.

Menurut Pusparini, jika stres oksidatif ini meningkat, akan dapat menyebabkan disfungsi endotel. Kerusakan sel merupakan awal terjadinya disfungsi endotel. "Terapi suplemen ini untuk mencegah, mengurangi, atau memperbaiki fungsi endotel akibat penyakit kardiovaskuler," ujar Pusparini.

Saat penelitian, Pusparini memang menggunakan tablet suplemen ini untuk memudahkan pengukuran dan hasil yang didapatkan. Dia tidak menggunakan bahan minuman kedelai karena minuman ini belum terstandardisasi lantaran proses pengolahan yang berbeda dan susah mendapatkannya.

Pusparini menganjurkan agar banyak makan makanan yang terbuat dari kedelai, seperti tempe, tahu, tauco, dan minuman dari kedelai. Selama ini, masyarakat belum diberi sosialisasi mengenai manfaat makanan dari kedelai ini. Pusparini berharap, setelah penelitian ini tersosialisasi, masyarakat akan semakin sadar akan manfaat makanan dari kedelai.

Untuk makanan sehari-hari, sepotong tempe ukuran 100 miligram cukup membantu menghasilkan isoflavon ini. Tapi ibu dua anak itu mengingatkan bahwa proses memasak makanan juga bisa mengurangi banyaknya kandungan isoflavon. "Paling baik dikukus, jadi kandungan isoflavonnya masih utuh," ujarnya.

Jika tempe atau tahu digoreng, kandungan isoflavonnya berkurang sehingga seseorang harus memperbanyak konsumsi jumlah tempe atau tahunya. Sedangkan tauco, kandungan isoflavonnya paling rendah. Proses fermentasi merusak kandungan isoflavon kedelai.

Konsultan laboratorium di Rumah Sakit Budi Lestari Bekasi ini juga menganjurkan para perempuan pramenopause agar lebih rajin mengkonsumsi makanan dari kedelai atau suplementasi isoflavon ini. "Bisa untuk membantu persiapan menuju menopause atau pascamenopause," ujarnya.

Pada saat perempuan masih subur, produksi estrogrennya masih cukup kuat. Tapi, begitu memasuki menopause, estrogen dan beberapa hormon lainnya menurun. Nutrisi dari kedelai inilah yang bisa berfungsi menggantikan hormon yang mulai menurun produksinya.
tempointeraktif.com

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo, Silahkan berkomentar