Cari Artikel

Kamis, 24 November 2011

Kipas Angin Hindari Kematian Bayi Secara Tiba-Tiba

Kipas angin seringkali dihindari oleh ibu yang memiliki bayi. Namun, sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan Senin (6/10) mengungkap, penggunaan kipas angin ketika bayi saat tidur dapat mengurangi kematian bayi secara tiba-tiba atau sudden infant death syndrom (SIDS).

Studi yang dilakukan oleh para peneliti di lembaga medis AS, Kaiser Permanente, adalah yang pertama yang memusatkan perhatian hubungan antara saluran udara ruangan dan SIDS.

Studi tersebut menyimpulkan,ketika bayi terlelap di satu ruangan yang pertukaran udaranya dilakukan oleh kipas angin, dapat menurunkan risiko hingga 72% terhadap SIDS dibandingkan dengan yang dihadapi bayi yang tidur di satu ruangan tanpa kipas angin.

Tidur di ruangan dengan jendela terbuka juga berhubungan dengan rendahnya resiko sindrom tersebut. Laporan itu disiarkan dalam edisi paling akhir "Archives of Pediatric & Adolescent Medicine".

"SIDS sangat merusak dan misterius," kata pemimpin peneliti itu dan ahli reproduksi dan epidemiologi pra-kelahiran di divisi penelitian Kaiser Permanente di Oaklanda, Northern California, Dr. De-Kun Li.

Li mengatakan, pihaknya tak melihat kecondongan dalam temuan mereka bagi penggunaan kipas angin.

"Tetapi ada masalah keselamatan umum. Jika Anda mempunyai bayi, pastikan bahwa mereka tak memasukkan jari mereka ke dalam kipas angin," tuturnya.

Sindrom kematian bayi secara tiba-tiba ditandai dengan kematian bayi secara mendadak yang seringkali tak dapat dijelaskan. Meskipun itu dapat terjadi pada anak-anak hingga ulang-tahun pertama mereka, lebih khusus itu terjadi pada bayi yang dalam usia enam bulan pertama mereka. Berdasarkan data American SIDS Institute, sebanyak 2.500 SIDS terjadi setiap tahun di Amerika Serikat.

Dengan meningkatkan saluran udara di satu ruangan, kipas angin dapat membuyarkan karbon dioksida yang bertumpuk di ruang udara tertutup di sekitar hidung dan mulut bayi di lingkungan tempat mereka tidur. Menurut para ahli, kondisi tersebut meningkatkan risiko saat pengambilan-nafas kembali.

Studi tersebut dipusatkan pada 497 bayi di 11 wilayah di seluruh California, 185 di antara bayi itu meninggal akibat SIDS.
republika.co.id

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo, Silahkan berkomentar